Minggu, 21 November 2010

Demonstrasi Mahasiswa di Makassar

Demonstrasi yang digelar mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Makassar, Sulawesi Selatan pada hari Senin 18 Oktober 2010 ini sebenarnya adalah demo dalam rangka memperingati 100 hari pemerintahan SBY . Namun demo yang berada di kota Makassar tersebut diwarnai sejumlah aksi anarkis. Para mahasiswa mencorat-coret kendaraan warga dan menghentikan kendaraan dinas yang melintas di sekitar lokasi demo. . Demo mahasiswa di depan kampus UMI dilakukan bukan tanpa alasan. Demonstran mengecam sejumlah kebijakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono seperti menaikkan gaji pejabat dan menteri serta membeli pesawat kepresidenan.

Akibatnya sebuah mobil jenis ford Ranger double cabin milik polisi yang parkir bersama beberapa mobil lainnya dekat kampus di Jl Urip Sumohardjo, dirusak dan dilempar dengan batu dak kayu. Awalnya, sejumlah mahasiswa UMI melakukan demo di depan kampus mereka dalam rangka menolak rencana kedatangan Presdien SBY ke Makassar Selasa, 19 Oktober 2010. Namun aksi demo berubah anarkis setelah mahasiswa mulai membakar ban dan memblokir jalan. Tak hanya itu mahasiswapun menyandera mobil tangki dan mulasi merusak sebuah mobil Honda CRV. Pada saat demo akan disusarkan oleh petugas polisi, mahasiswa tersebut justru menyerang pada para polisi tersebut. Tak heran demonstrasi tersebut makin kacau balau akibat ulah mereka tersebut.

Sebenarnya tidak kali ini saja para mahsiswa Makassar berdemo. Dan mengapa demo mahasiswa Makassar sering kali berujung rusuh ? menurut pendapat saya, hal itu terjadi antara lain karena :

· Mahasiswa Makassar mempunyai pemahaman politik yang bagus. Itulah sebabnya mahasiswa Makassar mempunyai kesadaran yang tinggi dalam menyikapi fenomena politik yang ada di Indonesia.

· Fenomena demonstrasi itu bisa ditafsir sebagai tebalnya tembok kekuasaan sehingga aspirasi mahasiswa tidak bisa tersalurkan.

· Secara kultural, orang-orang di Makassar memang gampang terbawa emosi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar